UKW PWI DKI Jakarta Angkatan 23 Unik
15 Mei 2017, 10.42.00

Peserta Uji Kompetensi Wartawan (UKW) Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi DKI Jakarta angkatan 23, Sabtu (13/5), tampak serius mengerjakan soal demi soal. Para penguji memberikan arahan agar tidak salah memahami mata uji.
Namun UKW kali ini unik, pasalnya, dari peserta tujuh belas orang, yakni jumlah peserta Utama sebanyak sembilan orang, tiga Madia dan lima Muda. Sehingga lebih banyak yang mimpin daripada yang dipimpin.
Menurut istilah Junaidi, salah seorang penguji, lebih banyak yang diurus dari yang diurus. Selanjutnya ia mengumumkan, ada tiga peserta yang belum kompeten. "Dari Tujuh belas orang, tiga yang belum kompeten," katanya.
Namun menurut Ketua PWI DKI Jakarta, Hj. Nigsih, bagi yang belum kompeten tak perlu berkecil hati, namanya ujian, pasti ada yang lulus dan ada yang tidak. "Bagi yang belum kompeten bisa ikuti UKW lagi tanpa dipungut biaya, dan bagi yang sudah kompten, saya ucapjan selamat," ujarnya.
Perwakilan PWI Pusat, Wamena mengatakan, peserta UKW yang dilaksanakan PWI DKI Jakarta parut berbangga diri, karena program kompetensi wartawan pertama kali dilakukan di PWI DKI, artinya pesertanya dari PWI DKI. "Jadi peserta juga ikut menggoreskan sejarah PWI Jaya, yang saat ini dipimpim ibu Werningsih. Dan saya katakan, UKW kali ini lebih berkualitas," ungkapnya.
Pada kesempatan itu, Pemimpin Redaksi TVRI, Agil yang ikut UKW Utama menyampaikan kesannya selama ujian, menurutnya yang membuat peserta gelisah, mata uji jejaring. "Ketika kita menghubungi narasumber, HP-nya bisa saja tidak aktif. Hal inilah yang membuat kita semua sedikit tegang, ini kelihatan dari wajah kawan-kawan, " katanya.
Pra UKW
Sebelum pelaksanaan UKW di PWI DKI Jakarta, panitia berinisiatif memulainya dengan pra UKW. Hal ini dilakukan untuk membantu peserta agar lebih memahami wujud ujian kompetensi yang sebenarnya, sebab meskipun seorang wartawan, redaktur, maupun Pemred telah lama menggeluti dunianya, namun ketika diuji akan ada yang berbeda. Namun setiap insan pers harus mampu melaluinya.
"Inilah salah satu fungsi pra UKW. Dalam sesi ini diterangkan berbagai hal yang wajib dipahami peserta uji, sehingga ketika mengerjakan soal yang harus dikerjakan, akan lebih percaya diri," kata Sayid Iskandar, pemberi pra UKW angkatan 23 tersebut.
Sementara, Sakti penguji lainnya mengatakan, pra UKW itu penting, namun hasilnya tetap ada pada peserta. Karena banyak peserta yang terus ingat apa yang dituturkan saat pra, tapi tidak sedikit yang cepat lupa. "Tergantung peserta juga, makanya waktu pra, harus benar-benar diperhatikan, dan disimpan dalam otak, jangan disimpan dalam kantong, bocor, hilang dia," katanya berseloroh.
Kesit, selaku panitia menyampaikan, bagi peserta yang belum kompeten agar mengikutinya lagi enam bulan kemudia. "Hubungi aja PWI Jaya, kita akan daftarkan sebagai peseta, " katanya saat penutupan UKW.
Editor : Pangihutan Simatupang
Tweet
To add comments, you should login via Twitter or Facebook
No comments yet.